Kamis, 07 April 2016



Senin, 4 April 2016 11:13:13 WIB Dilihat : 532 kali
Description: http://uin-suka.ac.id/media/news/DSC_8038%20-%20Copy.JPG
Dr. Drs. H. Janawi, M.Ag. saat menerima gelar doktor dari tim penguji
Perbincangan tentang agama selalu menarik untuk dikaji dengan berbagai pendekatan. Apalagi kajian agama yang dibahas tidak hanya sejarah agama-agama besar dunia, tetapi banyak juga terkait agama lokal masyarakat (kepercayaan) primitip di berbagai wilayah. Kepercayaan bisa membentuk sistem sosial dan sistem budaya masyarakat yang digambarkan dalam ide, adat istiadat, simbol, perilaku dan sebagainya.
Kajian inilah yang diangkat menjadi karya disertasi Dr. Drs. H. Janawi, M.Ag. dengan tema pelitian “Agama Orang Lom Suku Mapur Bangka: Studi Sistem Kepercayaan dan Budaya Orang Lom’’. Penelitian tersebut dipresentasikan di depan promotor dan penguji dalam ujian terbuka promosi doktor yang diselenggarakan Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga, Jumat (1/4) di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga.
Janawi menjelaskan, terkait kepercayaan Orang Lom terikat pada adat leluhur yang bercorak animisme bahkan paganisme. Mereka memiliki konsep Maha Kuasa (Alla Taala), malaikat dan nabi, pembalasan dan surga, ayat, Bubung Tujuh, gunung Maras sebagai pusat spiritual kosmik dan benda yang dianggap penting dalam kepercayaan mereka. Karakteristik tersebut dianggap sebagai hasil proses perubahan evolusi-struktural persentuhan Islam dengan Orang Lom.
Janawi menambahkan, beberapa sistem nilai yang dianggap diadopsi dari Islam seperti penggunaan ungkapan bismillahirrohmanirrohim sebelum membaca mantera, konsep Sair Ali dan Umai Fatimah, masjid dan kursi Alla dalam teks petunjok jalen. Selain itu, konsep Allah Taala, nabi dan malaikat merupakan sistem nilai dalam kehidupan.
Penelitian ini yang termasuk jenis etnografi dan bersumber dari data lapangan di lakukan di dusun Air Abik desa Gunung Muda dan dusun Pejem desa Gunung Pelawan Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka. “ Penelitian agama Orang Lom melalui proses sangat panjang sekitar tiga tahun untuk melihat penyebaran agama suku Mapur” tutur Janawi.
Keberhasilan dosen STAIN Syaih Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Dr. Drs. H. Janawi, M.Ag. dalam meneliti dan mempertahan karya disertasi terkait agama Orang Lom mendapat apresiasi dari dewan penguji dengan predikat sangat memuaskan, dan mendapat gelar doktor
  •  

ujian ict



SEKILAS TENTANG SEJARAH UIN SUNAN KALIJAGA
Description:

Sebagai bagian dari upaya untuk memperbaharui citra UIN Sunan Kalijaga, sejak tahun 2010 dilakukan perubahan lambang/ logo universitas. Lambang/logo yang baru adalah sebagai berikut.
Bentuk dasar logo adalah bunga matahari dengan satu tangkai dan dua lembar daun. Kelopak bunga diwujudkan dalam bentuk ornamen klasik bercorak Islam. Helai daun sebelah kiri visualisasi huruf ‘U’, tangkainya huruf ‘I’ dan daun sebelah kanan huruf ‘N’ sehingga dapat dibaca U-I-N.
Logogram bercorak bunga—menyerupai simbol jaring laba-laba kesalingterkaitan dan keterhubungan antara sains dan agama yang terpatri dalam ikon mozaik pada dinding luar gedung bangunan UIN—diambil dari ornamen pada dinding Istana Alhambra masa Khalifah Bani Umayah di Granada, Spanyol yang mencakup wilayah perbukitan. Istana Alhambra selesai dibangun pada abad ke-14, periode Muhammad Yusuf, 1333-1353 dan periode Muhammad V, Sultan Granada, 1353-1391 pada masa Dinasti Nasar/Daulah Ahmar (1232-1492). Seni ornamen tersebut memberi banyak pengaruh berbagai bangunan di Timur dan Barat. Perpaduan Timur dan Barat ini (La syarqiyyah wa la gharbiyyah) dapat dimaknai sebagai visi dan misi UIN yang ingin menepis dikotomi keilmuan menuju integrasi dan interkoneksi bidang keilmuan menuju keunggulan peradaban.
Motif ornamen merupakan perpaduan cita rasa seni tingkat tinggi dari budaya Islam di Timur Tengah dan budaya Eropa di Barat sebagai simbol integrasi-interkoneksi. Bila dicermati, beberapa ornamen pada bangunan UIN telah mengaplikasikan penggunaan dua buah bentuk 4 persegi sebagai unsur dasar pembentukan ornamen tersebut.
Visual bunga dipilih sebagai bentuk dasar logo karena merupakan simbol keindahan, keharuman, keserasian, keseimbangan dan kebaikan. Allah SWT menyukai keindahan dan keharuman sebab Allah SWT maha indah dan maha harum. Hal ini menyiratkan UIN selalu membawa kesejukan dan keindahan bagi lingkungan sekitar serta keharuman dalam memainkan seluruh kiprahnya. Hal ini juga dapat dimaknai bahwa UIN Sunan Kalijaga benar-benar bermaksud hendak menanamkan spirit dan karakter kemanusiaan yang bersifat rahmatan lil ‘alamin.
Kelopak bunga berwarna kuning emas diambil dari jenis logam mulia, menunjukkan kemewahan, kehormatan, kemuliaan, kekekalan, keabadian, kesetiaan dan pengabdian. Menyiratkan ketajaman pikiran, keagungan cita, keluhuran budi, kecemerlangan pikiran dan muatan spiritualitas menuju UIN Sunan Kalijaga yang unggul dan terkemuka. Kemewahan dan kekayaan diwujudkan dalam bentuk kedalaman ilmu, kekayaan budi pekerti, kematangan diri dan kearifan budaya lokal. UIN Sunan Kalijaga hendak menjadi unggul dan terkemuka, namun tetap santun dan rendah hati.
Warna hijau pada daun melambangkan kontinuitas, kesegaran, kealamiahan dan pembaharuan. Hijau merupakan simbol harapan, pertumbuhan, kelahiran, kemakmuran, kesuburan dan regenerasi melalui berbagai inovasi tiada henti.
Hijau memiliki sejarah kontinuitas bagi transformasi UIN Sunan Kalijaga. Hijau juga memuat pesan religius, sebab dalam surat Al-Insan (76) : 21 dan Al-Kahfi (18) : 31 dikabarkan penghuni surga mengenakan pakaian berwarna hijau.

Sekilas UIN Sunan Kalijaga
1951-1960
Periode Rintisan
Description:  Periode ini dimulai dengan Penegerian Fakultas Agama Universitas Islam Description:  Indonesia (UII) menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) yang diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 Tanggal 14 Agustus 1950 dan Peresmian PTAIN pada tanggal 26 September 1951. Pada Periode ini, terjadi pula peleburan PTAIN (didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950) dan ADIA (didirikan berdasarkan Penetapan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1957) dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 Tanggal 9 Mei 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan nama Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. pada periode ini, PTAIN berada di bawah kepemimpinan KHR Moh Adnan (1951-1959) dan Prof. Dr. H. Mukhtar Yahya (1959-1960)
1960-1972
Periode Peletakan Landasan
Description:  Periode ini ditandai dengan Peresmian IAIN pada tanggal 24 Agustus 1960. Pada periode ini, terjadi pemisahan IAIN. Pertama berpusat di Yogyakarta dan kedua, berpusat di Jakarta berdasarkan Keputusan Agama Nomor 49 Tahun 1963 Tanggal 25 Februari 1963. Pada periode ini, IAIN Yogyakarta diberi nama IAIN SUnan Kalijaga berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 1965 Tanggal 1 Juli 1965. Pada periode ini telah dilakukan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, dimulai dengan pemindahan kampus lama (di Jalan Simanjuntak, yang sekarang menjadi gedung MAN 1 Yogyakarta ) ke kampus baru yang jauh lebih luas (di Jalan Marsda Adisucipto Yogyakarta). Sejumlah gedung fakultas dibangun dan di tengah-tengahnya dibangun pula sebuah masjid yang masih berdiri kokoh. Sistem pendidikan yang berlaku pada periode ini masih bersifat 'bebas' karena mahasiswa diberi kesempatan untuk maju ujian setelah mereka benar-benar mempersiapkan diri. Adapun materi kurikulumnya masih mengacu pada kurikulum Timur Tengah (Universitas Al-Azhar, Mesir) yang telah dikembangkan pada masa PTAIN. Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga berada di bawah kepemimpinan Prof. RHA Soenarjo, SH (1960-1972).
1972-1996
Periode Peletakan Landasan Akademik

Description:  Description:  Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga dipimpin secara berturut-turut oleh Kolonel Drs. H. Bakri Syahid (1972-1976), Prof. H. Zaini Dahlan, MA (selama 2 masa jabatan: 1976-1980 dan 1980-1983), Prof. Dr. HA Mu'in Umar (1983-1992) dan Prof. Dr. Simuh (1992-1996). Pada periodeini, pembangunan sarana prasarana fisik kampus meliputi pembangunan gedung Fakultas Dakwah, Perpustakaan, Program Pascasarjana, dan Rektorat dilanjutkan. Sistem pendidikan yang digunakan pada periode ini mulai bergeser dari 'sistem liberal' ke 'sistem terpimpin' dengan mengintrodusir 'sistem semester semu' dan akhirnya 'sistem kredit semester murni'. Dari segi kurikulum, IAIN Sunan Kalijaga telah mengalami penyesuaian
Description:  Description:  yang radikal dengan kebutuhan nasional bangsa Indonesia. Jumlah fakultas bertambah menjadi 5 (lima); yaitu Fakultas Adab, Dakwah, Syari'ah, Tarbiyah dan Ushuluddin. Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga dibuka pada periode ini, tepatnya pada tahun akademik 1983/1984. Program Pascasarjana ini telah diawali dengan kegiatan-kegiatan akademik dalam bentuk short courses on Islamic studies dengan nama Post Graduate Course (PGC) dan Studi Purna Sarjana (PPS) yang diselenggarakan tanpa pemberian gelar setingkat Master. Untuk itu, pembukaan Program pAscasarjana pada dasawarsa delapan puluhan tersebut telah mengukuhkan fungsi IAIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga akademik tingkat tinggi setingkat di atas Program Strata Satu.
1996-2001
Periode Pemantapan Akademik dan Manajemen

Description:  Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga berada di bawah kepemimpinan Prof. Dr. HM. Atho Mudzhar (1997-2001). Pada periode ini, upaya peningkatan mutu akademik, khususnya mutu dosen (tenaga edukatif) dan mutu alumni, terus dilanjutkan. Para dosen dalam jumlah yang besar didorong dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi, baik untuk tingkat Magister (S2) maupun Doktor (S3) dalam berbagai disiplin ilmu, baik di dalam maupun di luar negeri. Demikian pula peningkatan sumber daya manusia bagi tenaga administratif dilakukan untuk meningkatkan kualitas manajemen dan pelayanan administrasi akademik. Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga semakin berkonsentrasi untuk meningkatkan orientasi akademiknya dan mengokohkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan tinggi. Jumlah tenaga dosen yang bergelar Doktor dan Guru Besar meningkat disertai dengan peningkatan dalam jumlah koleksi perpustakaan dan sistem layanannya.
2001-2010
Periode Pengembangan Kelembagaan

Description:  Periode ini dapat disebut sebagai 'Periode Trasformasi', karena, pada periode ini telah terjadi peristiwa penting dalam perkembangan kelembagaan pendidikan tinggi Islam tertua di tanah air, yaitu Transformasi Institut Agama ISlam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21 Juni 2004. Deklarasi UIN Sunan Kalijaga dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2004. Periode ini di bawah kepemimpinan Prof. Dr. HM. Amin Abdullah (2001-2005) dengan Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA., Ph.D, Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Drs. H. Masyhudi, BBA, M.Si. dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Ismail Lubis, MA (Almarhum) yang kemudian digantikan oleh Dr. Maragustam Siregar, MA.
Pada periode kedua (2006-2010) dari kepemimpinan Prof. Dr. HM. Amin Abdullah telah dibentuk Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama. Dengan ditetapkannya keberadaan Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama, maka kepemimpinan UIN Sunan Kalijaga pada periode kedua ini adalah sebagai berikut : PEmbantu Rektor Bidang Akademik, Dr. H. Sukamta, MA, Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum, Dr. H. Tasman Hamami, MA, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Maragustam Siregar, MA, dan Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama dijabat oleh Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, MA.
Perubahan Institut menjadi universitas dilakukan untuk mencanangkan sebuah paradigma baru dalam melihat dan melakukan studi terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, yaitu paradigma Integrasi interkoneksi. Paradigma ini mensyaratkan adanya upaya untuk mendialogkan secara terbuka dan intensif antara hadlarah an-nas, hadlarah al-ilm, dan hadlarah al-falsafah. Dengan paradigma ini, UIN Sunan Kalijaga semakin menegaskan kepeduliannya terhadap perkembangan masyarakat muslim khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Pemaduan dan pengaitan kedua bidang studi yang sebelumnya dipandang secara dimatral berbeda memungkinkan lahirnya pemahaman Islam yang ramah, demokratis, dan menjadi rahmatan lil 'alamin.
2010-2011
Periode Kebersamaan dan Kesejahteraan
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor : B.II/3/16522/2010 Tanggal 6 Desember 2010, Guru Besar Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam diberi tugas tambahan sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta masa jabatan 2010-2014. Periode di bawah kepemimpinan Prof. Dr. H. Musa Asy’arie dibantu oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag., Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag., Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Akhmad Rifa’i, M.Phil. dan Pembantu Rektor Bidang Kerja sama Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, MA.

Diposkan oleh gandur sembodo di 19.49















Internasional
Kamis, 07 April 2016

Sanders dan Cruz Menangi Pemilihan Pendahuluan di Wisconsin

MILWAUKEE - Hasil pemilu pendahuluan Amerika Serikat di Negara Bagian Wisconsin Selasa malam lalu waktu setempat memberi harapan baru bagi kandidat calon presiden non-unggulan dari Partai Republik dan Demokrat Bernie Sanders sebagai satu-satunya rival Hillary Clinton dan Ted Cruz musuh utama Donald Trump meraih kemenangan besar di wilayah tersebut Cruz mengalahkan calon unggulan Donald Trump dengan kemenangan telak Adapun Gubernur OhioJohn Kasich berada di urutan ketiga Jajak-jajak pendapat menunjukkan senator.

Sumber : http://koran.tempo.co/konten/2016/04/07/396928/Sanders-dan-Cruz-Menangi-Pemilihan-Pendahuluan-di-Wisconsin

















Indonesia Raya 3 Stanza

1 Vote

Ketika saya mulai membuka daftar musik, lalu terbesit untuk mendengarkan simphony dari lagu-lagu perjuangan. Dan ketika mulai mendengarkan beberapa track yang mulai bergantian mengikuti pergantian pula perasaan masa lalu. Pikiranku kemudian tersentak ketika kemudian medengarkan lagu Indonesia Raya. Bukan karena bergetar karena mendengarkannya. Namun karena ingatan masa lalu, ingatan tahun ke-5 di Sekolah Dasar. Ingatan pada salah satu guru yang mengenalkan saya dan perasaan mendalam saya tentang Indonesia Raya. Indonesia Raya 3 Stanza.
Setelah bergeming, tertohok tanpa kata. Saya bangkit dan mulai mencari sisa-sisa masa lalu yang mulaiterlupakan. Disini saya tergetar karen akhirnya saya temukan sebuah Stanza yang ingin saya dengar kembali. Orang pasti hanya mengingat Stanza 1. Tapi, pengalaman dulu, masih teringat jelas tentang bait-bait selanjutnya yang telah dipangkas. Dengan persaan mendalam, saya tuliskan Teks Asli karya Supratman tahun 1928.
Indonesia Raya
Stanza 1
(versi resmi Pemerintah, ditetapkan dengan PP44/1958)
Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku
Disanalah Aku Berdiri Jadi Pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku Bangsa Dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu
Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku Negeriku yang Kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 2
(tercakup PP 44/1958)
Indonesia Tanah Yang Mulia Tanah Kita Yang Kaya
Disanalah Aku Berdiri Untuk Slama-lamanya
Indonesia Tanah Pusaka Pusaka kita Semuanya
Marilah kita Mendoa Indonesia Bahagia
Suburlah Tanahnya Suburlah Jiwanya
Bangsanya Rakyatnya Semuanya
Sadarlah Hatinya Sadarlah Budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku Negeriku Ynag Kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 3
(tidak tercakup PP44/1958)
Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti
Disaanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi
Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi
Slamatkan Rakyatnya Slamatkan Puteranya
Pulaunya Lautnya Semuanya
Majulah Negerinya Majulah Pandunya Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku Negeriku Yang kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
Saya masih ingat betul ketika waktu itu guru saya secara diplomatis menerangkan maksut setiap stanza. Yang selalu saya ingat adalah kekuatan disetiap akhir bait stanza. Saat itu beliau menerangkan bahwa di balik setiap huruf bahkan setiap penggalan diakhiri tanda titik memberikan gambaran empirik akan sebuah keyakinan terhadap masa depan Indonesia. Dan mungkin itu kali pertama saya memaknai Indonesia secara utuh. Tidak dilebih-lebihkan dan terasa riil.
Dalam bait terakhir, saya menemukan kekuatan yang kata beliu itu adalah potensi ketenagaan yang dimiliki seluruh masyarakat dari dulu. Itulah yang megobarkan semangat mereka untuk merdeka.
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, untuk Indonesia Raya!
Sadarlah Hatinya, Sadarlah Budinya, untuk Indonesia Raya!
Majulah Negrinya, Majulah Pandunya, untuk Indonesia Raya!

 

















Website fakultas UIN SUKA





Selasa, 26 Mei 2015

2 Hari Mengulang Permainan Masa Kecil Kami..

Sebuah kegiatan yang sudah lama di agendakan oleh ibu dosen dan juga teman-teman akhirnya terlaksana juga pada hari ini. Kegiatan yang beda dari yang lain, kegiatan yang di dalamnya berisi tentang permainan-permainan dari kreatifitas mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pameran Literasi dan Budaya 2015 kali ini mengangat tema "Dolanan anak-anak" setelah lama direncanakan sesuai dengan kelompok masing-masing. Akhirnya kelompok saya yang beranggotakan : Ari, Wika, Dian, Isna, Riski, Indah, Rahman, Agus dan saya sendiri mengambil tema "Empringku Dolananku, Empringmu Nggo Gawe Omah" setelah menentukan tema kamipun berfikir permainan apa yang akan kami tampilkan. Setelah beberapa kali berunding kamipun mengambil permainan Egrang dan Meriam Bambu. 
Persiapanpun kami lakukan 2 minggu sebelum pameran literasi terlaksana, waktu yang singkat memang. Namun kamipun bisa menyelesaikan tepat waktu. Yaaaaaaa, walaupun ada kendalanya. Tapi selalu bisa melewati kendala-kendala tersebut. Persiapan yang pertama kami lakukan adalah membuat meriam bambu dan egrang. Tugas rekan laki-laki saya Gusriman (Sapaan akrab kami untuk memanggil ari, agus dan rahman) hehehe, mereka sudah mencari bahan utama yang akan kami gunakan yaitu empring.
Dan kami yang perempuan wika, isna, risky, indah dan saya sendiri membuat brosur, mading dan perlengkapan yang lain. Sedangkan teman saya yang satu tidak bisa ikut persiapan karena dia sedang berjuang membawa nama UIN Sunan Kalijaga dalam sebuah perlombaan di Palu.
Singkat cerita, kamipun membuat perlengkapan untuk pameran sesuai dengan tugas masing-masing.
Kemudian hari ini, hari yang kami tunggu-tunggu akhirnya tiba hahaha
Pameran Literasi pada hari selasa 26 Mei 2015 pun di buka, seneng dong salah satu karya kami dijadikan simbol sebagai pembuka dalam pameran hehe
Lanjut cerita stand kami yaaaaaa, inilah suasana stand kami yang sederhana namun bermakna haha

Di dalam stand kami ada 2 permainan yang keduanya bisa di praktekkan oleh pengunjung yang datang. Permainan kami adalah permainan yang menegangkan dan juga butuh keberanian. 
Ini adalah permainan egrang :

Sebuah permainan yang harus dimainkan penuh konsentrasi dan keberanian karena apabil kita tidak percaya diri dan takut untuk berdiri diatas bambu kitapun akan sulit untuk berdiri tegap dan berjalan kedepan. Namun permainan egrang juga mengajarkan kita untuk selalu berusaha dan berani mecoba.
Permainan kedua yang ada di stand kami adalah :
Meriam Bambu atau sering disebut "Long Bumbung" sebuah permainan yang sudah sangat langka yang menurut kami perlu di lestarikan. Permainan ini biasa dimainkan saat menjelang bulan ramadhan atau sebagai bentuk kegembiraan saat menang berperang. Permainan ini banyak diminati oleh para pengunjung pameran literasi mereka semua ingin mencoba permainan ini, kalau yang beruntung suara ledakannya bisa keras namun kalau yang tidak beruntung hanya keluar asapnya saja haha. Selsin itu kami juga memberikan sovenir yang masih dalam bentuk permainan tradisional yaitu kipas-kipasan yang bentuknya seperti ini :

Nah permainan yang saya pegang itu adalah sovenir dari stand kami. Begitulah sedikit cerita tentang pengalaman pameran literasi pada hari ini hehe masih banyak stand-stand lain juga yang tentunya sangat menarik ada stand jamuran, jalangkung, cublak-cublak suweng dan masih banyak lagi. Buat semua temen-temen yang membaca tulisan ini dan ada di kota yogyakarta bisa berkunjung di Gelanggang Eska UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karena pameran masih dibuka lagi pada Rabu, 27 Mei 2015. Terimakasih untuk semua yang sudah berkunjung hari ini :
Terimakasih juga untuk teman-teman kelompok stand 7 kalian semua luar biasa!!! Terimakasih dian dan isna yang sudah mau tampil di depan untuk mengisi acara walaupun tanpa persiapan namun kalian berani. Good Job! Semoga kekompakan kita hari ini bisa berlanjut di kegiatan-kegiata yang lain.
Daaaaaaaaa:) #IDKS

Kamis, 23 April 2015

Copy Right? hemmmmm.



Copy Right? Seperti orang bertamu tanpa ijin.
                Terkadang apa yang kita lakukan itu belum tentu baik. Salah satunya copy right memang benar tidak banyak yang tau apa akibatnya dan hal itu namun banyak sekali yang melakukannya. Sebenarnya bagaimana dengan hukum copy right? Mungkin tidak banyak yang saya tau. Dan setau saya copy right itu dilarang, kalau kita melanggar waaaaaah bahaya denda nya bisa berjuta-juta haha
                Kalau saya boleh berpendapat, copy right itu boleh-boleh saja dilakukan. Bagaimana tidak? Sudah jelas kita ketahui saat ini kemajuan pendidikan di negara kita sudah sangat baik. Banyak pelajar ataupun mahasiswa banyak yang membutuhkan buku sebagai pedoman belajar. Kalau copy right tidak boleh dilakukan dan mereka harus membeli buku-buku yang asli? Apakah mereka sanggup? Sayapun sebagai seorang mahasiswa tentu keberatan hehe. Bagaimana dengan mereka yang secara finansial tidak mampu? Pasti mereka berfikir dua kali, daripada untuk membeli buku mending untuk makan sehari-hari.
                Untuk itu menurut saya boleh-boleh saja copy right dilakukan. Lagian kalau karya diperbanyak orang lain itu artinya buku ataupun blog atau karya-karya kita yang lain itu disukai banyak orang. Bukankah begitu? Namaun kita juga harus tau diri, tidak mengaku-ngaku karya oranglain. Cukup apa yang kita baca dari karya oranglain itu sebagai acuan bukan untuk di aku-aku itu karyanya yaaaaa hehe. Itu sedikit pendapat saya tentang copy right. Terimakasih!