Senin, 16 Februari 2015

"Sosok yang Selalu Menginspirasi"



“Sosok yang selalu menjadi inspirasi dalam hidup”
               
 Beliau adalah seseorang yang bekerja keras untuk keluarganya, beliau rela berpisah dengan istri dan kedua anaknya demi untuk sesuap nasi, demi untuk masa depan anak-anaknya. Beliau adalah seseorang yang selalu menjadi panutan dalam hidupku sekarang dan selamanya. Ayah, iya memang beliau yang selalu menjadi inspirasi dalam hidupku. Beliau adalah sosok yang selalu mengajari tentang sebuah kesederhanaan. Beliau selalu mengajariku tentang kehidupan, pengalaman beliau yang begitu banyak membuatku selalu ingin terus belajar darinya.
                Ayah, beliau adalah seorang perajin perak dan emas yang sangat saya banggakan. Beliau hanya seorang yang lulus dari bangku sekolah dasar namun karya nya tidak diragukan lagi. Sudah banyak para orang-orang besar yang memakai karya ayah. Beliau memang orang yang sangat kreatif. Beliau mampu membuat berbagai macam model perhiasan dengan gambar dan keahliannya. Beliau adalah orang yang selalu berfikir positif dengan orang lain. Ayah adalah seseorang yang pekerja keras. Siang malam ia selalu bekerja. Tentunya untukku dan ibuku.
                Cerita singkat tentang seseorang yang selalu menginspirasi. Cita-cita beliau yang membuat saya selalu bersemangat untuk belajar. Beliau selalu mengatakan kalimat yang setiap saat kita ketemu selalu diucapnya “Dek, jangan sampai kamu menyiayiakan kesempatan yang bapak beri untuk adek. Belajar yang sungguh-sungguh jika ingin menjadi orang” sebuah kalimat yang singkat namun setiap 2 bulan sekali kita bertemu selalu terucap. Kalimat yang selalu saja teringat-ingat saat saya melakukan kegiatan dimanapun dan dengan siapapun.
                Sosok yang selalu menginspirasi yang selalu menjadi penyemangat saat anaknya sedang gundah, sosok yang selalu berusaha menuruti kemauan anak-anaknya. Dan beliau adalah panutan dalam hidup yang akan selalu saya jadikan cermin jika nanti saya sudah berkeluarga. I love you dadJ #IDKS

Senin, 09 Februari 2015

My Hoby is "Ngetrip"



Hoby?
                Sebenarnya ini bukan sesuatu yang dulu sering saya lakukan namun sekarang saya sering melakukannya hehe. Berawal dari melihat salah satu acara si stasiun tv yang di dalamnya menceritakan sebuah perjalanan dimana cerita tersebut menceritakan indahnya indonesia. Setiap menonton acara tersebut saya selalu mempunyai pikiran “kapan yaaaa bisa mengelilingi Indonesia? Kapan bisa melihat indahnya Indonesia di berbagai tempat yang indah itu?” Selalu saja ada pikiran seperti itu. Saya lebih sering menyebut kebiasaan baru saya ini dengan kata “Ngetrip” iyaaaa ini adalah sesuatu hal yang akhir-khir ini saya lakukan dengan teman-teman saya. Kalau banyak sekali anak muda pada jaman sekarang yang lebih senang nongkrong di cafe ataupun pergi ke mall untuk berbelanja tentunya beda dengan saya, saya lebih suka bermain dengan keberanian saya lebih senang melihat indahnya ciptaan Tuhan yang kadang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
                Awal perjalanannya ngetrip yang saya lakukan adalah pergi bersama dengan teman-teman saya ke Kalibiru Kulonprogo, ada sesuatu yang unik saat saya pergi kesana. Salah satu spot yang ada di sana adalah menaik di atas pohon yang dari situ kita bisa melihat pemandangan dan luasnya waduk sermo yang sangat luas nan indah. Namun saat saya membeli tiket untuk naik ke atas pohon itu saya lupa menanyakan ke pemandu antri atau tidaknya. Waktu itu kurang lebih pukul satu siang, setelah saya menunggu lama dan tidak di panggil-panggil nomor antrian saya, sayapun memberanikan diri untuk bertanya ke pemandu. “Pak masih antri berapa orang lagi ya?” bapak itupun menjawab “25 orang lagi mbak” waaaaaah setelah mendengar sebanyak itu sayapun langsung lemas dan berbisik di dalam hati “waaaah gagal nih” singkat cerita, akhrinya untuk mengurangi kekecewaan saya teman sayapun menganti dengan memotret saya sebagai gantinya hehe.
Ini salah satu hasil jepretan pertama dari teman saya, perjalanan pun saya lanjutkan lagi ke spot yang lain.



                Setelah saya ngetrip di kalibiru saya melanjutkan perjalanan saya ke pantai timang yang ada di Gunung Kidul, ini adalah perjalanan kedua saya yang ceritanya cukup panjang hehe. Ketika berangkat saya dan teman-teman saya hanya bermodal nama pntai tersebut “panti timang” kita tidak tau alamatnya, dimana tempatnya dan bagaiman keadaan jalannya. Kami pun memutuskan untuk berangkat kira-kira pukul 9 pagi kita berangkat dari kawasan kotagede. Di jalan kita selalu bertanya dengan orang sampai-sampai kita menanyai 8 penduduk GunungKidul. Alhamdulilahnya orang yang ke 8 kami tanyai akan pergi mencari lopster di pantai timang itum kamipun berangkat bareng kesana. Eh pas udah masuk gang-gang kampung ternyata jalannya rusak parah menurutku sih tiu bukan jalan tetapi bebatuan yang di tata di sepanjang jalan, setengah perjalanan teman saya mengeluh dia ingin kembali pulang karena takut dan nggak berani setelah melihat keadaan jalan menuju pantai timan itu. Kemudian sayapun mencoba merayunya agar tetap mau meneruskan perjalanannya, diapun mau yeeeeeey seneng sekali rasanya..... setelah sekitar 3jam perjalanan kamipun sampai di pantai timang.

Itu adalah pantai timang yang saya maksud. Ketika sampai disana sayapu tak bisa berkata-kata lagi hanya bisa menyebut asma Allah di dalam hati “Allahuakbar indah sekali ciptaanmu ini” perjalanan yang cukup lama dan jalan yang rusak ketika saya laluipun rasanya ilang begitu saya terobati dengan spot yang indahnya seperti ini.
                Berikutnya, setelah libur UTS Semester 3 kemarin saya melanjutkan perjalanan ngetrip saya ke suatu tempat yang tidak jauh dari yogyakarta. Saya pergi dengan teman-teman kelas ILMU PERPUSTAKAAN A UIN Suka ke Gunung Api Nglanggeran yaaaaa walaupun tidak semuanya ikut namun perjalanan itu sangat berkesan untukku. Mendaki gunung kata salah satu teman kelas saya “ini latihan sebelum akhirnya nanti kalian berniat untuk mendaki ketempat yang lebih tinggi” hehe iya memang betul apa yang dikatakan tiu, mendaki gunung mengajarkan saya bagaimana kita harus bisa saling menolong, kompak dan yang paling penting setia kawan untuk mencapai puncak. Deket sih bagi yang udah sering naik gunung, bagi yang belum pernah seperti saya ini cukup melelahkan. Namun tidak hanya saya, banyak teman-teman yang mengalami apa yang saya rasakan.

Ini ketika kami menikmati indahny sunrise di puncak gunung api nglanggeran. Melihat indahnya matahari terbit bersama orang-orang seperjuangan. Mereka bukan lagi teman untukku, mereka adalah keluargaJ.
                Satu lagi perjalanan saya yang sangat mengesankan, belum lama ini saya bersama teman-teman melanjutkan perjalanan “ngetrip” di Suroloyo. Suatu tempat yang jauh dari kota Yogyakarta. Butuh perjalanan yang lama yang harus kami lalui. Melewati bukit-bukit, pegunungan jalan yang naik-turun dan jalan yang berlubang. Setelah perjalanan kamipun sampai disana, cukup kaget ternyata tidak seperti apa yang saya bayangkan. Untuk menikmati spot tersebut harus menaiki anak tangga yang cukup banyak. Yaaaaaaa tentu saja melelahkan.

Itu adalah perjalanan saya ketika menaiki tangga untuk menuju salah satu spot si Suroloyo.
                Dari sedikit cerita saya di atas, saya menyimpulkan bahwa hoby saya yang baru ini adalah perjalanan yang banyak sekali ceritanya, banyak sekali rintangan yang harus saya lalui. Yang tadinya saya takut sekali hitam sekarang sudah tidak takut malah kata banyak teman saya kalau sekarang saya “hitam seperti telo gosong” yaaaaaa tidak apa-apa terserah apapun mereka saya akan menerimanya. Suatu saat saya ingin sekali menulis cerita-cerita perjalanan saya itu dalam sebuah buku, agar saya dapat bercerita kepada anak cucu saya tentang perjalanan semasa saya muda hehe. Semoga saya terwujud, Amin. Terimakasih, sampai bertemu di cerita-cerita selanjutnya...............
Semoga Bermanfaat #IDKS

Kamis, 05 Februari 2015

Mega Istiqomah



Kenapa anda mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan?
Pertanyaan di atas sudah sangat sering saya dengar dari banyak orang tentunya di tujukan kepada saya hehe.                                                                                                                                              
Dan saya akan mencoba menjawab kenapa saya mengambil jurusan tersebut,
Berawal dari di adakan nya seleksi nasional masuk perguruan tinggi negri atau sering disebut dengan SNMPTN, saya pun ikut serta dalam seleksi tersebut. Untuk pilihan pertama saya mengambil jurusan yang sangat saya inginkan. Saya mengambil Ilmu Komunikasi sebagai pilihan pertama, lalu waktu itu harus ditentukan jurusan apa yang harus di jadikan cadangan. Tentu saja saya masih bingung mau mengambil jurusan apa, setelah saya lihat lihat ternyata ada jurusan yang setau saya pada saat itu tidak banyak peminatnya. Saya pun memilih jurusan Ilmu Perpustakaan, tak lama kemudian seleksi SNMPTN di umumkan secara serentak se-Indonesia. Tentu saja saya adalah orang pertama di sekolah yang males sekali untuk melihat pengumuman yaaaaaa tentunya saya nggak-Pede sama hasilnya hehe. Tak lama kemudian setelah pulang sekolah ada salah satu guru yang menelpon, beliau berkata “Selamat mbak anda lolos seleksi” saya pun kaget rasanya itu tidak percaya kalau saya lolos. Setelah itu saya bergegas untuk mengecek hasil seleksi, iya memang saya lolos namun ternyata bukan seperti apa yang saya inginkan. Setelah itu saya berfikir dan mencoba menata hati bagaimana harus ngomong dengan orangtua. Akhirnya saya mencoba berbicara dengan ibu kalau saya lolos seleksi. Ibu pun meminta saya untuk mengambil jurusan tersebut, nmun lagi lagi saya masih ragu. Setelah lama berfikir sayapun memutuskan untuk mengambil jurusan ilmu perpustakaan.
            Awal masuk kuliah, setiap lagi kumpul sama temen SMA mereka selalu saling bertanya yaaaa biasa namanya juga anak muda haha pertanyaan yang mau tak mau harus di jawab “kuliah dimana?jurusan apa?” itu adalah pertanyaan yang sering sekali di katakan kepadaku. Lalu saya pun mencoba menjawab “Iya kuliah di UIN Sunan Kalijaga nih, ngambil Ilmu Perpustakaan” jawaban yang saya kira cukup jelas. Namun lagi lagi teman saya berkata “apa meg? Ilmu perpustakaan? Emang besok kalau lulus jadi apa? Iya adalah pertanyaan yang terus di pertanyaan oleh teman-teman saya. Ada lagi teman saya yang bertanya “meg,kamu ambil ilmu perpustakaan po?mau jadi orang noto buku?” hhmmmm males sekali menjawabnya.  Tetapi saya tidak menghiraukan pertanyaan mereka saya menganggap pertanyaan mereka itu sebagai motivasi saya untuk lebih semangat belajar.
            Jadi, secara singkat mengapa saya mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan? Karena saya tidak lolos jurusan yang saya inginkan lalu keinginan kedua orangtua dan dorongan dari seseorang untuk mengambil hasil seleksi tersebut hehe.
Itu awalnya, namun untuk saat ini saya sudah nyaman dan ingin lebih belajar dan belajar lagi tentang apa dan bagaimana Ilmu Perpustakaan itu. Saya akan menjawab dan mencoba membuktikan kepada semua orang bahwa jurusan Ilmu Perpustakaan itu tidak sekedar “NOTO BUKU”. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari jurusan ini saya tidak hanya monoton mempelajari mata kuliah yang berhubungan dengan perpustakaan, selain mata kuilah wajib saya juga mendapatkan mata kuliah pilihan yang sangat bervariasi.
            Belajar ilmu perpustakaan saat ini bukan lagi jurusan yang di sepelekan. Banyak orang yang membutuhkan jasa seorang pustakawan, di tambah lagi gaji pustakawan yang konon katanya semakin tahun-semakin naik. Yaaaaa semoga saja hehehe....
Jadi buat kalian semua yang membaca sedikit ceritaku ini, saya ada sedikit pesan bahwa sesuatu yang kadang kita sepelekan atau tidak kita inginkan justru yang akan membuat kita besok sukses di masa depa
n. ThanksJ