Hoby?
Sebenarnya
ini bukan sesuatu yang dulu sering saya lakukan namun sekarang saya sering
melakukannya hehe. Berawal dari melihat salah satu acara si stasiun tv yang di
dalamnya menceritakan sebuah perjalanan dimana cerita tersebut menceritakan indahnya
indonesia. Setiap menonton acara tersebut saya selalu mempunyai pikiran “kapan
yaaaa bisa mengelilingi Indonesia? Kapan bisa melihat indahnya Indonesia di
berbagai tempat yang indah itu?” Selalu saja ada pikiran seperti itu. Saya
lebih sering menyebut kebiasaan baru saya ini dengan kata “Ngetrip” iyaaaa ini
adalah sesuatu hal yang akhir-khir ini saya lakukan dengan teman-teman saya.
Kalau banyak sekali anak muda pada jaman sekarang yang lebih senang nongkrong
di cafe ataupun pergi ke mall untuk berbelanja tentunya beda dengan saya, saya
lebih suka bermain dengan keberanian saya lebih senang melihat indahnya ciptaan
Tuhan yang kadang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
Awal perjalanannya ngetrip yang saya lakukan adalah pergi bersama dengan teman-teman saya ke Kalibiru Kulonprogo, ada sesuatu yang unik saat saya pergi kesana. Salah satu spot yang ada di sana adalah menaik di atas pohon yang dari situ kita bisa melihat pemandangan dan luasnya waduk sermo yang sangat luas nan indah. Namun saat saya membeli tiket untuk naik ke atas pohon itu saya lupa menanyakan ke pemandu antri atau tidaknya. Waktu itu kurang lebih pukul satu siang, setelah saya menunggu lama dan tidak di panggil-panggil nomor antrian saya, sayapun memberanikan diri untuk bertanya ke pemandu. “Pak masih antri berapa orang lagi ya?” bapak itupun menjawab “25 orang lagi mbak” waaaaaah setelah mendengar sebanyak itu sayapun langsung lemas dan berbisik di dalam hati “waaaah gagal nih” singkat cerita, akhrinya untuk mengurangi kekecewaan saya teman sayapun menganti dengan memotret saya sebagai gantinya hehe.
Awal perjalanannya ngetrip yang saya lakukan adalah pergi bersama dengan teman-teman saya ke Kalibiru Kulonprogo, ada sesuatu yang unik saat saya pergi kesana. Salah satu spot yang ada di sana adalah menaik di atas pohon yang dari situ kita bisa melihat pemandangan dan luasnya waduk sermo yang sangat luas nan indah. Namun saat saya membeli tiket untuk naik ke atas pohon itu saya lupa menanyakan ke pemandu antri atau tidaknya. Waktu itu kurang lebih pukul satu siang, setelah saya menunggu lama dan tidak di panggil-panggil nomor antrian saya, sayapun memberanikan diri untuk bertanya ke pemandu. “Pak masih antri berapa orang lagi ya?” bapak itupun menjawab “25 orang lagi mbak” waaaaaah setelah mendengar sebanyak itu sayapun langsung lemas dan berbisik di dalam hati “waaaah gagal nih” singkat cerita, akhrinya untuk mengurangi kekecewaan saya teman sayapun menganti dengan memotret saya sebagai gantinya hehe.
Ini salah satu hasil jepretan
pertama dari teman saya, perjalanan pun saya lanjutkan lagi ke spot yang lain.
Setelah
saya ngetrip di kalibiru saya melanjutkan perjalanan saya ke pantai timang yang
ada di Gunung Kidul, ini adalah perjalanan kedua saya yang ceritanya cukup
panjang hehe. Ketika berangkat saya dan teman-teman saya hanya bermodal nama
pntai tersebut “panti timang” kita tidak tau alamatnya, dimana tempatnya dan
bagaiman keadaan jalannya. Kami pun memutuskan untuk berangkat kira-kira pukul
9 pagi kita berangkat dari kawasan kotagede. Di jalan kita selalu bertanya
dengan orang sampai-sampai kita menanyai 8 penduduk GunungKidul.
Alhamdulilahnya orang yang ke 8 kami tanyai akan pergi mencari lopster di
pantai timang itum kamipun berangkat bareng kesana. Eh pas udah masuk gang-gang
kampung ternyata jalannya rusak parah menurutku sih tiu bukan jalan tetapi
bebatuan yang di tata di sepanjang jalan, setengah perjalanan teman saya
mengeluh dia ingin kembali pulang karena takut dan nggak berani setelah melihat
keadaan jalan menuju pantai timan itu. Kemudian sayapun mencoba merayunya agar
tetap mau meneruskan perjalanannya, diapun mau yeeeeeey seneng sekali
rasanya..... setelah sekitar 3jam perjalanan kamipun sampai di pantai timang.
Itu adalah pantai timang yang
saya maksud. Ketika sampai disana sayapu tak bisa berkata-kata lagi hanya bisa
menyebut asma Allah di dalam hati “Allahuakbar indah sekali ciptaanmu ini”
perjalanan yang cukup lama dan jalan yang rusak ketika saya laluipun rasanya
ilang begitu saya terobati dengan spot yang indahnya seperti ini.
Berikutnya,
setelah libur UTS Semester 3 kemarin saya melanjutkan perjalanan ngetrip saya
ke suatu tempat yang tidak jauh dari yogyakarta. Saya pergi dengan teman-teman
kelas ILMU PERPUSTAKAAN A UIN Suka ke Gunung Api Nglanggeran yaaaaa walaupun
tidak semuanya ikut namun perjalanan itu sangat berkesan untukku. Mendaki
gunung kata salah satu teman kelas saya “ini latihan sebelum akhirnya nanti
kalian berniat untuk mendaki ketempat yang lebih tinggi” hehe iya memang betul
apa yang dikatakan tiu, mendaki gunung mengajarkan saya bagaimana kita harus
bisa saling menolong, kompak dan yang paling penting setia kawan untuk mencapai
puncak. Deket sih bagi yang udah sering naik gunung, bagi yang belum pernah
seperti saya ini cukup melelahkan. Namun tidak hanya saya, banyak teman-teman
yang mengalami apa yang saya rasakan.
Ini ketika kami menikmati indahny
sunrise di puncak gunung api nglanggeran. Melihat indahnya matahari terbit
bersama orang-orang seperjuangan. Mereka bukan lagi teman untukku, mereka
adalah keluargaJ.
Satu
lagi perjalanan saya yang sangat mengesankan, belum lama ini saya bersama
teman-teman melanjutkan perjalanan “ngetrip” di Suroloyo. Suatu tempat yang
jauh dari kota Yogyakarta. Butuh perjalanan yang lama yang harus kami lalui.
Melewati bukit-bukit, pegunungan jalan yang naik-turun dan jalan yang
berlubang. Setelah perjalanan kamipun sampai disana, cukup kaget ternyata tidak
seperti apa yang saya bayangkan. Untuk menikmati spot tersebut harus menaiki
anak tangga yang cukup banyak. Yaaaaaaa tentu saja melelahkan.
Itu adalah perjalanan saya ketika
menaiki tangga untuk menuju salah satu spot si Suroloyo.
Dari
sedikit cerita saya di atas, saya menyimpulkan bahwa hoby saya yang baru ini
adalah perjalanan yang banyak sekali ceritanya, banyak sekali rintangan yang
harus saya lalui. Yang tadinya saya takut sekali hitam sekarang sudah tidak
takut malah kata banyak teman saya kalau sekarang saya “hitam seperti telo
gosong” yaaaaaa tidak apa-apa terserah apapun mereka saya akan menerimanya.
Suatu saat saya ingin sekali menulis cerita-cerita perjalanan saya itu dalam
sebuah buku, agar saya dapat bercerita kepada anak cucu saya tentang perjalanan
semasa saya muda hehe. Semoga saya terwujud, Amin. Terimakasih, sampai bertemu
di cerita-cerita selanjutnya...............
Semoga Bermanfaat #IDKS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar